Telkomsel Siap Menjadikan Ubud sebagai Cyber City
http://pelangitujuh.wordpress.com/2010/12/16/telkomsel-siap-menjadikan-ubud-sebagai-cyber-city/
Ubud merupakan kawasan wisata yang sudah sangat terkenal. Banyak wisatawan asing dan domestik datang ke daerah ini. Bahkan investor dan penyedia jasa pun ikut berkiprah dalam geliat suasana Ubud. Telkomsel salah satunya.
“Kami peduli dengan pembangunan Ubud. Sebagai penyedia jasa telekomunikasi yang memiliki 85 juta pelanggan di seluruh Indonesia dan sebagai market leader, kami ingin turut memberi solusi bagi Ubud, misalnya jika terjadi kemacetan. Solusi yang kami tawarkan adalah informasi kemacetan lalu-lintas. Dengan informasi ini, beban kemacetan tidak akan bertambah karena orang yang dapat informasi mungkin akan beralih ke jalur lain,” ungkap Syaiful Bachri, GM Sales and Customer Service Telkomsel Bali Nusra dalam acara diskusi komprehensif di Ubud, Kamis (10/6).
Ia menjelaskan, informasi kemacetan lalu-lintas ini menggunakan teknologi video streaming. Pelanggan Telkomsel yang ponselnya didukung 3G bisa melakukan panggilan ke 9119 lalu mengikuti petunjuk agar mendapatkan tampilan kondisi jalan. Inovasi layanan sangat bermanfaat bagi pelanggan khususnya dan masyarakat umumnya. Teknologi ini sudah diterapkan di Jakarta, Surabaya, Bandung, Ciawi, dan Gilimanuk. Semua daerah ini memiliki kerawanan lalu-lintas terutama pada musim liburan dan menjelang serta setelah hari raya Idul Fitri.
Di Ubud, Telkomsel sudah melakukan survei, di wilayah mana saja bisa ditempatkan kamera. Untuk merealisasikan ini, operator yang mayoritas sahamnya dikuasai PT Telkom ini berharap ada dukungan pemerintah daerah khususnya untuk perizinan.
Sekretaris Dinas Perhubungan, Informasi, dan Komunikasi (Dishubinfokom) Gianyar Made Rai Ridartha mengatakan pemasangan kamera untuk video streaming bisa saja dilakukan. “Tetapi, jangan hanya menunjukkan sisi negatif saja, misalnya Ubud selalu macet. Harus ada informasi positif juga untuk masyarakat,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Syaiful Bachri yang didampingi GM Network Operations Telkomsel Bali Nusra Ketut Susila Dharma mengatakan penempatan kamera tidak hanya mengarah ke jalan saja. Ada kamera yang diarahkan ke persawahan atau pemandangan alam Ubud. Ini menjadi modal awal bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Ubud. Sebelum berkunjung, mereka bisa browsing untuk melihat pemandangan apa saja yang ada di Ubud. “Saat ini memangvideo streaming lebih banyak untuk memantau kemacetan lalu-lintas karena itu yang diperlukan, tetapi kami akan terus melakukan inovasi untuk memberi solusi bagi masyarakat,” tandasnya.
Syaiful Bachri yang akrab disapa Ari juga mengatakan punya keinginan menjadikan Ubud sebagai cyber city. dengan dukungan akses broadband berkecepatan tinggi, akan sangat membantu orang yang ada di Ubud melakukan koneksi internet. Pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) bisa terbantu dengan akses infrastruktur ini. Di beberapa lokasi dibuatkan titik hotspot. Orang yang ingin mengakses internet tinggal membawa laptop saja. Mereka bisachatting, browsing, dan emailing. Di Surabaya, Telkomsel sudah merealisasikannya di Taman Bungkul sebagai tamancyber.
Susila Dharma menambahkan, dari sisi infrastrukur, di Ubud dan Gianyar sudah ada 34 site, 17 diantaranya BTS node B yang bisa dipakai layanan video streaming. “Untuk mewujudkan Ubud sebagai cyber city harus inline dengan keperluan Ubud. Ini yang memerlukan kerjasama semua elemen pemerintah, masyarakat, dan swasta,” tandasnya.
Bupati Gianyar Tjokorda Artha Ardana Sukawati yang akrab disapa Cok Ace juga memersilakan Telkomsel untuk turut serta membantu pengembangan perekonomian dan pembangunan Ubud khususnya dan Gianyar umumnya. Hal ini disampaikan Cok Ace sembari mengundang Telkomsel untuk memaparkan perencanaan itu di kantor Bupati Gianyar. “Silakan datang ke kantor untuk membicarakan pengembangan teknologi informasi,” ujarnya disela-sela foto bersama dengan jajaran manajemen Telkomsel Bali Nusra.
Telkomsel yang tahun ini berusia 15 tahun dan mencanangkan diri sebagai penyedia layanan mobile lifestyle terus berupaya melakukan inovasi. Inovasi yang terus digalakkan adalah Telkomsel Cash (T-Cash). Ponsel nantinya tidak hanya berisi pulsa tetapi ada nominal uang yang bisa dipakai transaksi di beberapa mitra kerja mereka.
Penyimpanan uang (cash in) selain bisa dilakukan di kantor GraPari Telkomsel juga bisa dilakukan di Bank Mandiri. “Ponsel tidak hanya menjadi alat komunikasi saja, tetapi menjadi alat untuk transaksi. Mitra kerja nanti juga bisa pembayaran PPN otomatis melalui T-Cash. Selama ini banyak yang tidak disiplin membayar PPN 10%. Dengan auto debet, semua akan disiplin,” harap Ari. –wah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar